Jumat, 23 Juli 2010

Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan

teh hijau1

Bila dibandingkan dengan jenis minuman lain, teh ternyata lebih banyak manfaatnya. Minuman ini bisa mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis influenza hingga yang berat macam kanker. Jenis tehnya juga bisa dipilih menurut selera masing-masing.

Berikut ini adalah 27 macam manfaat teh hijau yang didasarkan pada berbagai hasil penelitian.
1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif
9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas
11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan
13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
16. Membantu menurunkan berat badan
17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi
21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis
23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok
25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
27. Mampu mencegah keracunan makanan

banyak segali manfaat dari meminum teh sudah harganya relatif murah, teh juga banyak menfaatnya bagi tubuh kita. Sudah banyak buktinya kenapa kita tidak mencoba.

Sekarang Anda punya lebih banyak alasan untuk ‘ngeteh’ sebelum berangkat kerja atau pas kumpul keluarga di sore hari. Banyak ragam teh, ada yang teh hitam, oolong dan teh hijau. Dari berbagai jenis, teh hijau banyak disarankan untuk dikonsumsi karena manfaatnya berlipat.Tak hanya sebagai antioksidan kuat, memerangi penyakit jantung atau mencegah peradangan, namun teh hijau punya ’seabrek’ manfaat lain yang sebaiknya tidak Anda abaikan. Apa saja? Yuk kita lihat.

teh hijau3

1.Mengurangi risiko kanker

Kandungan polifenol, antioksidan kuat pada teh hijau, tampaknya mencegah sel kanker berkembang dalam tubuh. Berbagai studi menunjukkan bahwa orang yang teratur minum teh hijau berkurang risikonya terhadap penyakit kanker payudara, kanker perut, kanker kerongkongan, kanker kolon (usus besar) dan kanker prostat.

2. Menyejukkan kulit

Kulit Anda bermasalah, entah bengkak atau gatal? Cobalah rendam teh hijau, oleskan pada bagian kulit yang bermasalah. Teh hijau merupakan antiseptik alami yang meredakan peradangan dan gatal pada kulit. Anda bisa coba juga teh hijau untuk mengempiskan jerawat, kulit terbakar bahkan kelopak mata yang membengkak entah habis menangis atau kurang tidur. Celup teh hijau di air, ambil kantungnya dan tempelkan pada daerah yang dikehendaki. Pada uji lab, teh hijau mampu melindungi kulit dari bahaya sinar UV yang memicu munculnya kanker kulit, entah dengan cara meminumnya atau mengoleskannya langsung pada kulit dalam bentuk pelembab atau losion yang mengandung khasiat teh hijau.

3. Menstabilkan tekanan darah

Memiliki tekanan darah stabil, di bawah 120/80, adalah hal penting. Namun menjaganya di kisaran itu susah-susah gampang apalagi bagi Anda yang doyan makanan berlemak tinggi. Tapi orang yang mengonsumsi separuh cangkir teh hijau setiap hari sudah ‘menabung’ menghindarkan diri dari tekanan darah tinggi sebesar 50% dibanding mereka yang tak biasa minum teh hijau. Sekali lagi kandungan polifenol (yang sekarang dikenal sebagai ECGC) yang membuat tekanan darah stabil. Senyawa polifenol membantu menjaga pembuluh darah dari kontraksi yang berpotensi menaikkan tekanan darah.

4. Melindungi daya ingat

Teh hijau tampaknya juga menjaga otak tetap ‘tajam’ dari bahaya kepikunan. Orang dewasa yang minum teh hijau setidaknya dua cangkir sehari tampaknya tidak punya masalah kognitif serius dibanding mereka yang minum teh kurang dari jumlah tersebut. Kenapa? Sekali lagi karena antioksidan dosis tinggi yang terkandung dalam teh yang memerangi radikal bebas yang berpotensi merusak saraf otak seperti yang tampak pada penderita Alzheimer dan Parkinson.

5. Awet muda

Nah ini yang paling penting semakin muda dan sehat arteri Anda, maka dampaknya Anda juga makin terlihat lebih sehat dan lebih muda. Jadi perangilah plak yang tertimbun di pembuluh darah yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tambahkan usia biologis dan energi dengan mengonsumsi teh hijau. Berapa banyak dosis yang harus dikonsumsi? Sekitar 10 ons teh hijau per hari yang akan menghalangi tubuh menyerap lemak yang menyumbat arteri dan kolesterol.

Di antara sekian banyak jenis minuman, teh termasuk minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat. Di Indonesia, semua kalangan, dari bawah hingga atas, tak ada yang tak mengenal minuman khas Asia ini. Di Bumi Parahyangan, Jawa Barat, umpamanya, minuman teh menjadi minuman wajib untuk menjamu tamu. Di rumah makan atau warung Sunda pun setiap tamu selalu disodori minuman teh tawar lebih dulu sebelum makanan atau minuman yang dipesan disajikan.

Bahkan, di Jepang dikenal adanya upacara minum teh. Rangkaian upacara ini diawali dengan pembersihan teko penyajian, memasak air, menuang teh hijau ke dalam teko tadi, menuang air panas ke dalamnya, mengaduknya sampai rata dan berbuih, serta kemudian menyajikannya pada tamu dengan tata cara khas Jepang. Mesti upacara ini kelihatannya sederhana, tapi ada suatu getaran ritual dilibatkan, yang membuat upacara minum teh ini suatu seni yang bertahan berabad-abad hingga sekarang.

Mengatasi flu hingga kanker

Selain nilai-nilai kultural dan ritual tadi, minum teh ternyata memberi pula manfaat kesehatan. Dari hasil penelitian ilmiah, teh memiliki kemampuan menghambat pembentukan kanker. Teh juga mampu mencegah penyakit jantung dan stroke. Minuman alami ini terbukti pula mampu menstimulir sistem sirkulasi, memperkuat pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol dalam darah.

Teh pun bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi. Terutama teh hijau, bisa mencegah serangan influenza. Bahkan, bahan minuman dari pucuk daun Camellia sinensis ini bisa memperkuat gigi, melawan bakteri dalam mulut, mencegah terbentuknya plak gigi, serta mencegah osteoporosis.

Di dalam saluran pencernaan, teh juga membantu melawan keracunan makanan dan penyakit macam kolera, tipes dan desentri. Prof. Dr. Sumarno Poerwo Soedarno, ketika menjabat staf ahli Menteri Kesehatan bidang teknologi kesehatan menyatakan kebiasaan minum teh dapat menurunkan angka serangan diare. Di dalam buku Shennong Bencao, Sennong mencatat 72 jenis tanaman beracun yang dapat dinetralisir oleh teh. Dengan kemampuan antibakterinya, teh membantu menghambat infeksi tenggorokan. Penelitian juga menunjukkan, meminum teh memperbaiki konsentrasi, ketajaman perhatian, dan kemampuan memecahkan masalah.

Lebih dari itu, teh bisa pula digunakan sebagai obat luar untuk beberapa penyakit. Di Cina, umpamanya, teh hijau digunakan sebagai obat rumah untuk menyembuhkan luka atau mencegah penyakit kulit dan penyakit kaki karena kutu air.

Selain itu, semua bagian tanaman teh juga bisa digunakan sebagai bahan-bahan kosmetik. Di antaranya, untuk lotion; cream antiseptik; produk-produk perawatan rambut macam shampo atau conditioner; perawatan mulut seperti pasta gigi, mouthwash, dan pelindung bibir; deodoran; produk pembersih macam sabun atau pembersih kulit; perawatan tubuh seperti hand & body lotion; perawatan kaki; dan produk-produk pelindung tubuh dari sengatan matahari atau yang diperlukan selama perjalanan. Barangkali produk kosmetik dari tanaman teh ini belum dikenal secara luas, namun produk tersebut sudah bisa dipesan lewat jaringan Internet.

Beragam manfaat teh tadi tentu tak lepas dari keberadaan senyawa-senyawa dan sifat-sifat yang ada pada daun teh. Setidaknya terdapat 450 senyawa organik dan lebih dari satu senyawa anorganik bisa ditemukan dalam daun teh. Menurut Tea Board India, dalam secangkir teh terkandung energi sekitar 4 kkal, di samping flour, mangan, vitamin B kompleks, asam nikotinat, dan asam pantotenat.

Hasil penelitian membuktikan teh mengandung senyawa utama yang disebut polyphenol, sejumlah vitamin (niacin atau vitamin B kompleks seperti vitamin B1 dan B2; serta vitamin C, E, dan K), dan mineral (a.l. mangan, potasium, dan fluor). Kandungan vitamin B2 teh kira-kira 10 kali lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada sereal dan sayuran. Vitamin C-nya pun lebih tinggi dari buah apel, tomat, atau jeruk. Dengan kata lain, dua cangkir teh hijau memiliki vitamin C sama banyaknya dengan segelas besar jus jeruk.

Di dalam teh juga terkandung kafein. Pada teh hijau juga ditemukan adanya catechin, r-amino butyric acid, flavonoid, polisakarida, dan fluoride. Tak ketinggalan, minyak esensial yang memberi teh aroma khas dan keharuman.

Senyawa antioksidan di dalam teh yang disebut polyphenol misalnya, diketahui memiliki kemampuan melawan kanker. Senyawa yang sama juga memberi efek positif berupa pencegahan penyakit jantung dan stroke. Senyawa antioksidan tsb. dapat pula memperlancar sistem sirkulasi, menguatkan pembuluh darah, dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan polyphenol, teh membantu pula dalam penambahan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi. Bahkan, polyphenol mengurangi pembentukan plak dengan mempengaruhi kerja bakteri mulut.

Sementara, kemampuan teh dalam mencegah dan melawan flu tak lepas dari peran vitamin C-nya yang tinggi, terutama pada teh hijau. Vitamin ini juga bisa menurunkan stres. Kalau seorang dokter gigi menyarankan pasiennya minum teh untuk memperkuat gigi, Anda tak perlu heran. Itu terjadi lantaran dokter tersebut tahu bahwa teh kaya fluoride, suatu mineral yang juga baik untuk melawan osteoporosis. Sedangkan kafein dalam teh bermanfaat untuk menghalau kantuk dan kelelahan.

Sementara, cathecin pada teh hijau mengurangi kemungkinan terserang kanker, menurunkan kolesterol darah, mencegah peningkatan tekanan dan kadar gula darah, membunuh bakteri dan virus influensa, serta mencegah bau mulut. Senyawa r-amino butyric acid-nya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Flavonoidnya memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah halitosis (bau mulut). Polisakaridanya menurunkan kadar gula darah. Sedangkan vitamin E-nya bertindak sebagai antioksidan dan menunda penuaan.

Dari putih hingga hitam

Selama ini orang mengenal empat jenis teh, yakni teh putih, hijau, oolong, dan teh hitam. Perbedaan keempatnya
terletak pada metoda pemrosesan daun teh setelah dipetik. Tiap jenisnya dijulukiberbeda-beda pula sesuai tempatnya diproduksi.

Di antara jenis-jenis teh tadi, teh hijau memang lebih populer. Setelah selama berabad-abad menjadi minuman pilihan di Asia, kepopuleran teh hijau kini merambah ke negara Barat. Kunci popularitasnya terletak pada aroma alaminya dan manfaatnya bagi kesehatan.

Teh hijau ini dikenal dua macam menurut asalnya, yakni teh hijau Cina dan Jepang. Hampir semua teh yang diminum di Cina adalah teh hijau. Begitu pula dengan di Jepang. Di AS popularitas teh jenis ini meningkat setelah menjadi bagian penelitian ilmiah yang mengaitkannya dengan penurunan risiko terhadap kanker.

Meski tak sepopuler teh hijau, teh oolong juga memiliki penggemar sendiri. Teh oolong terbaik di dunia kebanyakan diproduksi secara eksklusif di Cina, Darjeeling (India), dan Formosa (Taiwan).

Sementara, teh hitam terbaik di dunia dihasilkan di India (Assam, Darjeeling, dan Nilgiri), Sri Lanka (Ceylon), dan Cina. Di negara-negara Barat konsumsi tehnya lebih dari 80% menggunakan teh hitam. Khusus, di AS konsumsi teh jenis ini mencapai lebih dari 90%.

Keempat jenis teh tersebut berbahan mentah sama, yakni tanaman teh Camellia sinensis. Meski di banyak tempat di dunia bisa ditemukan, namun yang terbanyak dibudidayakan di India, Cina, Kenya, dan Sri Lanka.

Ragam proses produksinya

Teh yang benar-benar baik umumnya berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) teh berkualitas paling baik, diperlukan lebih dari 80.000 petikan. Produksi teh merupakan proses padat karya dan setiap tahap penting untuk mendapatkan teh berkualitas tinggi.

Untuk menghasilkan teh putih, diperlukan daun teh pilihan yang menuntut penanganan ekstra hati-hati setelah pemetikan. Cuma daun-daun paling muda, yang masih dipenuhi bulu putih pendek atau bulu halus, yang digunakan. Proses produksi teh putih ini terdiri atas dua tahap, yakni penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi dengan sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan pun berwarna putih keperakan.

Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh.

Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Yang hendak dicapai dalam memproduksi teh hijau adalah mempertahankan manfaat kesehatannya, kemurnian, dan senyawa aktif daun teh segar sehingga semuanya itu dapat dirasakan ketika teh disajikan.

Setelah dipetik, daun-daun yang masih hijau dilayukan di udara panas. Begitu menjadi layu, daun-daun itu secara tradisional disangrai dengan menggunakan wok (kuali logam untuk masak masakan Tionghoa). Tujuannya, untuk mencegah oksidasi pada daun. Proses berikutnya memberi bentuk pada daun-daun tersebut, yakni terpilin, keriting, atau bundar, sekaligus menambah keawetannya. Proses ini juga membantu pengaturan pengeluaran senyawa alami dan aroma selama penyeduhan. Tahap terakhir, daun-daun itu dikeringkan dengan pengapian sehingga keharuman dan aroma alaminya tetap terjaga. Begitu pula dengan warna hijaunya.

Proses produksi untuk menghasilkan teh oolong lebih rumit lagi. Tapi tidak serumit pembuatan teh hitam. Teh ini diproses dengan menjaga agar daun tehnya tetap utuh. Karenanya dibuat dari daun-daun teh yang lebih besar dan lebih tua. Segera setelah dipetik, daun dijemur di bawah sinar matahari untuk pelayuan. Tujuannya untuk menurunkan kadar air dan menjadikannya lebih lembut. Daun-daun itu kemudian diletakkan dalam keranjang bambu dan dikocok-kocok dengan cepat untuk merusak pinggiran daun. Pada tahap berikutnya, daun-daun itu ditebar dalam suatu tempat untuk dikeringkan. Proses pengocokan dan penebaran daun-daun tersebut diulang beberapa kali. Tepi daun yang rusak akan berubah merah akibat proses fermentasi sementara bagian tengahnya masih hijau.

Tingkat fermentasinya tergantung pada tipe oolongnya. Variasinya kira-kira dari 20% untuk oolong “hijau”, hingga 60%
untuk oolong formosa klasik. Begitu tingkat fermentasi yang diinginkan tercapai, proses itu mesti dihentikan segera. Ini dilakukan dengan pemanasan daun-daun itu dalam panci pada temperatur tinggi.

Sedangkan dalam proses produksi teh hitam, proses fermentasi berlangsung penuh, yang menyebabkan daun-daun teh berubah menjadi hitam dan memberi rasa khas. Setelah pemetikan, daun yang masih hijau ditebar di atas wadah pada rak untuk dilayukan selama 12 – 18 jam. Selama proses pelayuan yang lama itu, daun kehilangan banyak kadar airnya, menjadi lembut dan layu sehingga daun-daun itu mudah digiling.

Selama penggilingan, membran daun hancur, memungkinkan keluarnya sari teh dan minyak esensial yang memunculkan aroma khas. Setelah penggilingan, daun-daun itu dibawa ke sebuah ruangan yang besar, dingin, dan lembab. Di sana daun-daun itu ditaruh dalam semacam baki untuk difermentasi. Selama proses fermentasi, warna daun menjadi lebih gelap dan sarinya menjadi kurang pahit. Sebaliknya, ciri-ciri rasa teh hitam – dari harum sampai berbau seperti buah-buahan atau kacang-kacangan dan pedas – mulai muncul. Proses fermentasi itu dihentikan pada saat di mana aroma dan rasanya sudah maksimal. Ini dilakukan dengan memanaskan daun-daun itu di dalam oven. Sarinya mengering di permukaan daun dan bertahan relatif tetap sampai dilepaskan oleh air panas selama penyeduhan.

Pada tahap akhir, daun-daun dipisah-pisahkan menurut ukuran. Selama proses produksi, banyak daun teh robek atau remuk sehingga teh akhir terdiri atas daun utuh, daun robek, dan partikel-partikel yang lebih kecil. Untuk menyeduh teh juga tak bisa sembarangan kalau ingin mendapatkan hasil seduhan yang sempurna serta nikmat dan manfaatnya bisa dirasakan. Tata cara penyeduhan itu meliputi lima tahap. Pertama, siapkanlah teko/ceret teh. Kalau tidak ada teko, cukup sediakan wadah yang tak melepaskan bau dan tahan panas. Tuangkan satu sendok kecil daun teh untuk setiap
cangkir teh yang akan disajikan.

Untuk menyeduh teh hitam dan oolong, gunakan air matang yang masih dalam keadaan mendidih. Untuk teh putih dan hijau, gunakan air yang baru mulai menguap. Setelah air dituang, tunggu 3 – 5 menit untuk teh hitam, 1 – 3 menit untuk teh hijau, dan 5 – 7 menit untuk teh putih dan oolong. Masa penyeduhan ini bisa diatur menurut selera penikmatnya. Saring daun tehnya dan sajikan. Sruupppp … hmmm ….

Selain keempat jenis teh tadi, belakangan juga muncul teh “bohongan” yang dikenal dengan nama teh herbal. Teh imitasi ini dikemas seperti layaknya teh betulan, diseduh seperti teh, dan diminum seperti teh. Tapi teh ini tak terbuat dari daun teh yang sebenarnya. Teh herbal dibuat dari bebungaan, bebijian, dedaunan, atau akar dari beragam tanaman. Teh jenis ini umumnya diminum untuk keperlukan pelangsingan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar